Jumat, 05 Juni 2009

Ketakjuban akan Angkot Padang


“Angkot standar seperti di Jatinangor gak bakal ada yang naikin di Padang”, ujar salah Suhervandri, seorang teman satu jurusan saya, yang memang berasal dari Padang.
Pertanyaan pertama yang terbesit di benak saya, mengapa?
Pantauan POSMETRO di lapangan, rata-rata penumpang lebih memilih menaiki Angkot dengan musik keren dan diimbangi sound system yang tak kalah sangar bak diskotik. Dentuman bass dari subwoofer yang berkekuatan ratusan watt semakin menarik penumpang untuk berhamburan menaiki Angkot-angkot dengan tampilan lebih ‘jreng’. Rata-rata, para pelajar hingga penumpang umum lebih memilih Angkot yang ‘tacelak’ untuk bepergian.( POSMETRO PADANG. Com)
Mulai dari penggunaan knalpot racing, air brush yang menghiasi body mobil, velg racing, menjadi pernak-pernik sarana transportasi umum ini. Dari segi interior mobil, jok kulit bermerek recaro yang terpasang di bangku depan dan sound system ratusan watt yang terpasang di dalamnya, memberikan corak untuk terhadap Angkot Tak hanya itu, beberapa Angkot bahkan memasang display serta layar monitor untuk melengkapi sistem audionya. Pemasangan wing belakang yang diperkuat balutan plang ceper mengelilingi body, menyiratkan Angkot-angkot tersebut layaknya mobil sport yang siap memulai balapan. Teman saya mengatakan, “angkot busuk tanpa musik akan didiamkan oleh calon penumpang”. Hal tersebut merupakan investasi demi menggaet penumpang meskipun langkah demikian termasuk langkah berani.
Hal itu menjadi jawaban atas pertanyaan saya tadi..
Gambar tersebut merupakan pemandangan biasa di ibu kota Sumatera Barat tersebut. Padahal, daerah yang mengaku sebagai megapolitan, yaitu Jakarta, hanya memperlihatkan kondisi kendaraan umum yang tidak terawat. Orang yang baru datang ke Padang pasti terheran-heran melihat modisnya angkutan umum di kota Padang. Sudah banyak TV swasta nasional yang meliput fenomena ini, di luar mereka dipuji, dikagumi dan mencengangkan semua orang. Tapi di dalam mereka mempunyai musuh perda, yaitu surat edaran Dishub Padang yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Mei 2009 mengenai penertiban angkutan umum aksesoris berlebihan.
Referensi : http://www.posmetropadang.com
Read More......

Rabu, 03 Juni 2009

Ali Si Bocah Teladan



Inilah indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu masalah utama yang tidak akan pernah terselesaikan. Ketika indonesia meminta kepada anak bangsa untuk melanjutkan negeri ini, mereka tidak merencanakan dengan baik. Pembangunan tidak merata mengakibatkan anak bangsa menjadi yatim. Yatim atas pendidikan yang ada sekarang. Kemiskinan menjadi momok bagi mereka untuk mengenyam pendidikan.

Namun, kemiskinan bukan menjadi kendala bagi seorang anak berumur 12 tahun dalam mengejar cita-citanya. Ia adalah Ali. Ia kini mengenyam pendidikan di SD Jatinangor, Cikuda, kelas 6. Baginya, pendidikan adalah nomer satu. Tidak banyak anak yang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan seperti Ali.

Meskipun tidak didukung dengan dana yang cukup, Ali bersikeras untuk tetap sekolah demi menggapai cita-cita. Sekolah atau pendidikan dimata Ali adalah tempat dimana ia tidak menjadi bodoh. Keinginannya menjadi manusia berpendidikan dienyam sedini mungkin. Ia pun berniat untuk menjadi seorang pilot kelak.

Kemiskinan tidak menjadikan dirinya seorang yang tidak beruntung. Hal itu justru dijadikan motivasi bagi Ali ketika anak yang lain mampu bersekolah dengan harta yang mencukupi. Dirinya tidak mengeluh saat hari-harinya dihabiskan untuk berdagang membantu keluarga serta mencari uang jajan untuk dirinya.

Kondisi ekonomi keluarga yang sulit menjadikan Ali terbesit untuk membantu keluarga dengan berdagang keripik di kampus Fikom Unpad Jatinangor. Keripik yang berhasil ia jual menghasilkan untung sebesar Rp. 200. Tak ayal, mahasiswa pun kadang turut membantunya. Selain menjual keripik, ia juga menjual koran.

Ali merasa dirinya harus membantu ibunya, Alfian yang hanya bekerja sebagai tukang cuci baju sementara ayahnya, Samin bekerja sebagai loper koran. Kondisi ekonomi yang menjerat semakin membuat Ali menjadikan hidupnya tidak seberuntung anak-anak yang lain.

Sepulang sekolah, Ali bergegas ke kampus untuk menjajakan dagangannya. Meski sempat dilarang oleh ibunya untuk bedagang namun itu tidak membuat Ali patah arang. Alasan yang kuat yang dimiliki oleh bocah itu membuat ibunya merelakan anaknya berdagang.

Dibalik kesehariannya berdagang, Ali ternyata seorang yang religius. Ia sempat melontarkan pernyataan bahwa dirinya tidak ingin menjadi orang kaya atau banyak harta. Ia berpikir dengan kaya harta, dirinya akan melupakan sholat. “Sholat kan perintah Allah, jadi takut aja klo jadi orang kaya, takut ninggalin sholat sama dimarahin sama Allah”, ucap Ali. Ia juga bersyukur kepada Allah atas rejeki yang diberikan-Nya. Itulah Ali dengan segala kesederhanaan dan segala perjuangannya.

Ketika anak-anak yang lain bercengkerama, ia masih harus berdagang demi sesuap nasi dan sejengkal pendidikan. Sosok Ali merupakan teladan yang harus dicontoh tidak hanya untuk anak seumurnya tetapi juga bagi mahasiswa, dosen, dan semua orang. Tidak semua orang beruntung dalam hidupnya.

Dan ingatlah, jika dirimu merasa tidak beruntung, lihatlah disekelilingmu, masih ada yang lebih tidak beruntung daripada kamu sekalian. Ali memberi tahu kita untuk bersyukur dan menghargai hidup dengan kemampuan yang kita miliki. Senyum Ali adalah senyum bagi kita semua. Semoga bangsa ini tidak melupakan generasi baru negeri ini seperti Ali.

Read More......

Candi Jiwa - Sejarah Sekali Lagi Terkuak

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai pulau. Sejarah indonesia pun beragam dari jaman kerajaan hingga jaman kolonial. Kini sebuah kebudayaan dan peninggalan sejarah kembali ditemukan.
candi jiwa - trisuci waisak, 31 Mei 2009

Candi Jiwa merupakan candi terbesar di Indonesia dan bahkan lebih besar ketimbang candi Borobudur. Candi Jiwa merupakan sebuah candi yang belum lama terungkap dan masih dalam tahap penelitian. Usia Candi Jiwa bahkan lebih tua dari candi-candi besar yang ada di Indonesia.


Candi Jiwa terletak di Desa Segaran, Batujaya. Batujaya adalah sebuah desa di tepi Sungai Citarum, sekitar 20 km di sebelah barat laut kota Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Batujaya hanya 20 km dari Ujung Karawang - tempat bermuaranya Sungai Citarum di Laut Jawa yang membentuk delta.

Situs Batujaya pertama kali ditemukan oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang disebut Fakultas Ilmu Budaya UI) pada tahun 1984. Semenjak awal penelitian dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1999, ditemukan tidak kurang dari 13 situs di desa Segaran dan 11 situs di Tegaljaya. Sehingga secara total ada 24 buah situs di kawasan ini.
candi blandongan

Lokasi Candi Jiwa dikelilingi oleh persawahan yang luas. Candi ini terbentuk dari batu bata merah dan berbentuk persegi. Menurut sumber, digunakannya batu bata adalah karena sukarnya mendapatkan batu andesit di sekitar candi. Tak jauh dari lokasi Candi Jiwa berada, terdapat Candi Blandongan.

Menurut warga setempat, keberadaan candi di daerah mereka merupakan suatu hal yang istimewa. Selain menjadi situs bersejarah, kehadiran candi tersebut dapat membawa peruntungan bagi masyarakat sekitar. Pada tanggal 31 Mei kemarin, Candi Jiwa menjadi lokasi diadakannya Trisuci Waisak 2553 BE / 2009 oleh umat Buddha.

Setidaknya sebuah peninggalan sejarah kembali hadir dan semoga kehadirannya tidak singkat ditelan jaman modern yang tengah menjamah masyarakat indonesia kini. Situs dan peninggalan sejarah yang ditemukan mengingatkan kembali darimana negeri ini muncul dengan segala keberlakuannya. Read More......

Selasa, 02 Juni 2009

Ketika Dunia Memanjakan dan Mengiris Perasaan (demo)

Human interest adalah segala sesuatu hal yang berhubungan dengan perasaan manusia. Dalam jenis ini, beritanya kebanyakan dimuat dalam bentuk foto. Foto seperti yang kita ketahui dapat menggambarkan situasi yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Tulisan juga menjadi salah satu sarana dalam mengungkapkan apa yang terjadi di dalam foto.




"seorang nenek tua yang keriput menjadi salah satu contoh foto human interest"

Human interest lebih cenderung kepada kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia, ada banyak hal yang mengesankan dan memilukan. HI berupaya untuk mengabadikan semuanya dalam menguak peristiwa yang terjadi di dunia ini.

Banyak contoh kasus yang dapat menggambarkan apa itu human interest. Dari merenggut korban jiwa hingga yang berjaya dapat dijadikan sumber inspirasi human interest. Fungsi umumnya adalah menggerakan simpati dan empati kepada sesama manusia dengan menilik realitas yang ada. “Nasib mereka ada karena sesuatu yang berkuasa”

Human interest dapat masuk ke berbagai bidang. Mengangkat profil yang dapat menjadi teladan serta mengangkat kasus yang sekiranya menjadi contoh untuk semua orang. Hal ini dapat muncul akibat pergulatan politik, ekonomi, agama, pendidikan, sosial, budaya dan bidang lainnya. Biasanya bagian HI tersebut diambil dari sisi lain bidang yang di telaah. Kemudian hal-hal seperti kecelakaan dan masyarakat miskin biasanya banyak dimuat dalam bentuk berita berkisah (feature)

Semacam contoh kita masuki di bidang politik. Saat ini sedang gembot-gembornya mengenai pemilihan presiden, namun dibalik hal tersebut ada sesuatu hal yang unik dan dapat dijadikan sebagai bahan human interest. Dalam sebuah berita yang menyajikan vox pop, sang pewawancara menanyakan bagaimana nasib seorang tukang sapu jika salah satu capres terpilih.

Jawaban yang muncul dari mulut si tukang sapu adalah “mau siapapun presidennya, saya masih tetep jadi tukang sapu, ga berubah”. Itulah yang dapat dijadikan sisi human interest sebagai penarik simpati dan empati apakah presiden itu nantinya menguntungkan dan dapat mengubah nasib seseorang.

Kemudian ke wajah ekonomi misalnya, kenaikan UMR yang terjadi di setiap provinsi memang menguntungkan namun ada sebagian yang bergaji bahkan di bawah UMR. Ketimpangan kesekian Indonesia dengan problema UMR dapat menjadi human interest bagi semua orang dan lebih keras dalam memperjuangkan keadilan.

Itulah sekiranya sedikit penjabaran dari definisi human interest dan apa saja yang terkait di dalamnya. Salam untuk semuanya dan biarkan dunia ini memanjakan dan mengiris perasaan kita.

anju christian
dimas dito Read More......

TKW dan Menantu Sultan Malaysia

"Bekas luka sayatan ada di bagian dada, di sini (sambil menunjuk dahi) ada juga bekas kena setrika," kata Daisy, ibu Manohara saat ditemui wartawan di rumahnya.
“Masih banyak mano-mano lain disana”, kata Manohara saat diwawancarai TvOne

Penderitaan demi penderitaan terus diterima Manohara, kendati secara materi selalu dicukupi. Hidup Manohara bagai burung dalam sangkar emas.Kisah hidup Manohara tak berbeda dengan apa yang dialami para TKI di Malaysia. Status penghuni Kerajaan Klantan tidak membuatnya lebih spesial dari para TKI sekalipun. Perlakuan yang diterima model blasteran Prancis dari suaminya, Tengku Fakhry, ini memiliki beberapa kesamaan dengan para TKW Indonesia di Malaysia. Kekerasan (meliputi kekerasan mental, fisik, dan seksual) dan buruknya sikap dari Kedubes RI di Malaysia juga ia alami layaknya para TKI.
“Seperti burung dalam sangkar emas.” Ungkapan itulah yang cukup menggambarkan keadaan Manohara Kerajaan Klantan dan para TKI di Malaysia. Menjadi istri Pangeran Klantan, Malaysia dengan harta melimpah, tidak membuat Manohara hidup bahagia. Ia malah mendapatkan siksaan dari suaminya yang memiliki kelainan seksual. Sama seperti para TKI yang bergelimangan materi kala melawat ka Malaysia sekalipun hanya menjadi pembantu rumah tangga. Panasnya setrika pakaian juga ia rasakan seperti Nirmala Bonat kala mendapat perlakuan serupa dari majikannya, Yim Pek Ha.
Di tengah penderitaan yang mereka alami di Malaysia, Manohara justru dipersulit oleh kolega senegaranya, yaitu Kedubes Indonesia di Malaysia. Menurut model yang menyukai belajar bahasa dan seni ini, Kedubes Indonesia di Malaysia tampaknya cuek akan nasibnya. Tidak pernah mencari tahu bagaimana sebenarnya nasib Manohara ini. Kata Manohara lagi, bahwa kedubes Indonesia di Malaysia lebih memilih untuk mempercayai foto yang dikeluarkan pihak kerajaan Klantan daripada menyelidikinya sendiri. Hal tersebut tidak jauh berbeda kala Heny Indrayani, salah seorang TKW di Malaysia yang juga menjadi korban kekerasan majikannya, dipersulit kepulangannya oleh Kedubes Indonesia di Malaysia. Kedubes malah menahan kepergian Heny dari Negeri Jiran dengan alasan proses hukum masih menjalaninya.
Manohara dan para TKW di Malaysia merupakan “pahlawan devisa” bagi Indonesia. Namun, perlakuan yang didapatkan para pahlawan hanyalah kekerasan dari warga Negeri Jiran. Perbedaan status yang menjulang antara gelar putri YAM Cip Puang Temenggong dan profesi pembantu rumah tangga ternyata tidak memunculkan perbedaan signifikan. Apa yang muncul ke permukaan mengenai perlakuan yang mereka dapat hanyalah siksaan dari para Malayan.
Read More......