Krisis global yang melanda seluruh dunia turut mengancam eksistensi pelaku usaha, dari usaha kecil hingga perusahaan berskala enterprise. Banyak perusahaan terpaksa gulung tikar atau minimal mengurangi karyawan akibat krisis tersebut. Perusahaan-perusahaan pun mulai berlomba mencari solusi efektif untuk keluar dari masalah ini, termasuk dalam bidang komunikasi dan informasi. Apalagi kebutuhan komunikasi informasi semakin mobile sehingga tidak terbatas ruang dan waktunya.
Pelaku usaha mulai menyadari bahwa pemisahan komunikasi berbasis pesan dan real time memakan biaya. Oleh karena itu, mereka mencari jalan keluar dengan menggabungkan kedua basis komunikasi tersebut. Alhasil, Unified Communications pun dirasa sebagai jalan kelluar yang pas.
Unified Communications (berikutnya disingkat UC) sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah teknologi sistem komunikasi berbasis IP (Internet Protocol) yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai cara komunikasi, mulai dari telepon, fax, e-mail, SMS, hingga audio/video conference ke dalam suatu wadah perangkat sentral. Dengan menggunakan UC, seorang karyawan perusahaan atau pengguna UC dapat dengan mudah dilihat visibilitas dan keberadaannya sehingga bisa dipilih cara yang terbaik untuk menghubunginya. Selanjutnya akses komunikasi dan informasi dapat dilakukan dengan hanya mempergunakan satu aplikasi antarmuka. Melalui cara ini pula, pengguna dapat melakukan panggilan via telepon sekaligus membaca e-mail dengan menggunakan satu aplikasi yang sama.
Segala bentuk panggilan telepon dan pesan multimedia masuk dalam cakupan layanan UC. Komunikasi ini bisa dikontrol atau dikendalikan oleh pengguna individual untuk tujuan bisnis maupun sosial dengan menggunakan berbagai produk komunikasi sistem PBX yang ada melalui jalur VoIP (Voice over Internet Protocol) sehingga menghadirkan suatu pola komunikasi yang berkelanjutan, mudah digunakan serta tahan lama. Selain itu, komunikasi VoIP membuat biaya komunikasi menurun, perawatan yang terintegrasi juga berarti penurunan Total Cost of Ownership (TCO) dan peningkatan produktivitas.
Teknologi ini sendiri tercipta dengan adanya jaringan internet dan voice over internet protocol. Dengan demikian, setiap perangkat dapat berfungsi saling menggantikan. Ketika membuka email, Anda juga dapat memeriksa faksimili, pesan suara, dan panggilan telepon. Dari segi keamanan, UC dilengkapi keamanan ekstra. Setiap percakapan diacak dengan teknik enkripsi, sehingga sekalipun pembicaraan tersadap, rekamannya tidak dapat diputar ulang.
Salah satu fitur UC yang populer adalah Round Table. Melalui hal tersebut, pengguna dapat melakukan teleconference dengan tarif internet biasa. Dengan adanya fitur ini, biaya akomodasi dan transportasi yang biasanya dianggarkan pada saat pertemuan tingkat regional dapat dihemat. Menurut sumber, Studi Forrester di Amerika baru-baru ini terhadap perusahaan-perusahan yang mempekerjakan 4.000 karyawan dalam periode tiga tahun lebih menyatakan, perusahaan yang menggunakan UC berhasil menghemat biaya transportasi sebesar 23 persen, dan biaya telepon sebesar 40 persen.
Selain itu, UC juga dinilai dapat meningkatkan produktivitas karyawan selama 13 menit/karyawan/hari atau setara dengan US$ 20 juta per tahun. Biaya teleconference pun dapat dihemat hingga 40 persen. Lebih lanjut, dikatakan Forrester, nilai return on investment dapat mencapai 500 persen dalam kurun waktu tiga tahun. Investasi pun dapat kembali hanya dalam dua bulan.
Di Indonesia, Chief Information Officer PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Erwin Purwadarma mengatakan, fitur Round Table telah menggantikan rapat-rapat para kepala cabang yang berasal dari enam daerah. Biaya transportasi dan akomodasi, yang sedianya dianggarkan untuk pertemuan yang berlangsung lima kali dalam setahun, telah menutup biaya investasi UC.
Teknologi ini sebenarnya mulai muncul ke permukaan pada akhir tahun 2006. Namun, beberapa perusahaan seperti Microsoft dan Cisco terus mengembangkan teknologi ini. Terlebih lagi, teknologi ini semakin dibutuhkan oleh pelaku usaha guna menghemat biaya di tengah krisis global sekarang ini.
Referensi
www.chip.co.id/
www.tempointeraktif.Com
www.microsoft.com/indonesia/
Read More......
Pelaku usaha mulai menyadari bahwa pemisahan komunikasi berbasis pesan dan real time memakan biaya. Oleh karena itu, mereka mencari jalan keluar dengan menggabungkan kedua basis komunikasi tersebut. Alhasil, Unified Communications pun dirasa sebagai jalan kelluar yang pas.
Unified Communications (berikutnya disingkat UC) sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah teknologi sistem komunikasi berbasis IP (Internet Protocol) yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai cara komunikasi, mulai dari telepon, fax, e-mail, SMS, hingga audio/video conference ke dalam suatu wadah perangkat sentral. Dengan menggunakan UC, seorang karyawan perusahaan atau pengguna UC dapat dengan mudah dilihat visibilitas dan keberadaannya sehingga bisa dipilih cara yang terbaik untuk menghubunginya. Selanjutnya akses komunikasi dan informasi dapat dilakukan dengan hanya mempergunakan satu aplikasi antarmuka. Melalui cara ini pula, pengguna dapat melakukan panggilan via telepon sekaligus membaca e-mail dengan menggunakan satu aplikasi yang sama.
Segala bentuk panggilan telepon dan pesan multimedia masuk dalam cakupan layanan UC. Komunikasi ini bisa dikontrol atau dikendalikan oleh pengguna individual untuk tujuan bisnis maupun sosial dengan menggunakan berbagai produk komunikasi sistem PBX yang ada melalui jalur VoIP (Voice over Internet Protocol) sehingga menghadirkan suatu pola komunikasi yang berkelanjutan, mudah digunakan serta tahan lama. Selain itu, komunikasi VoIP membuat biaya komunikasi menurun, perawatan yang terintegrasi juga berarti penurunan Total Cost of Ownership (TCO) dan peningkatan produktivitas.
Teknologi ini sendiri tercipta dengan adanya jaringan internet dan voice over internet protocol. Dengan demikian, setiap perangkat dapat berfungsi saling menggantikan. Ketika membuka email, Anda juga dapat memeriksa faksimili, pesan suara, dan panggilan telepon. Dari segi keamanan, UC dilengkapi keamanan ekstra. Setiap percakapan diacak dengan teknik enkripsi, sehingga sekalipun pembicaraan tersadap, rekamannya tidak dapat diputar ulang.
Salah satu fitur UC yang populer adalah Round Table. Melalui hal tersebut, pengguna dapat melakukan teleconference dengan tarif internet biasa. Dengan adanya fitur ini, biaya akomodasi dan transportasi yang biasanya dianggarkan pada saat pertemuan tingkat regional dapat dihemat. Menurut sumber, Studi Forrester di Amerika baru-baru ini terhadap perusahaan-perusahan yang mempekerjakan 4.000 karyawan dalam periode tiga tahun lebih menyatakan, perusahaan yang menggunakan UC berhasil menghemat biaya transportasi sebesar 23 persen, dan biaya telepon sebesar 40 persen.
Selain itu, UC juga dinilai dapat meningkatkan produktivitas karyawan selama 13 menit/karyawan/hari atau setara dengan US$ 20 juta per tahun. Biaya teleconference pun dapat dihemat hingga 40 persen. Lebih lanjut, dikatakan Forrester, nilai return on investment dapat mencapai 500 persen dalam kurun waktu tiga tahun. Investasi pun dapat kembali hanya dalam dua bulan.
Di Indonesia, Chief Information Officer PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Erwin Purwadarma mengatakan, fitur Round Table telah menggantikan rapat-rapat para kepala cabang yang berasal dari enam daerah. Biaya transportasi dan akomodasi, yang sedianya dianggarkan untuk pertemuan yang berlangsung lima kali dalam setahun, telah menutup biaya investasi UC.
Teknologi ini sebenarnya mulai muncul ke permukaan pada akhir tahun 2006. Namun, beberapa perusahaan seperti Microsoft dan Cisco terus mengembangkan teknologi ini. Terlebih lagi, teknologi ini semakin dibutuhkan oleh pelaku usaha guna menghemat biaya di tengah krisis global sekarang ini.
Referensi
www.chip.co.id/
www.tempointeraktif.Com
www.microsoft.com/indonesia/