Selasa, 02 Juni 2009

TKW dan Menantu Sultan Malaysia

"Bekas luka sayatan ada di bagian dada, di sini (sambil menunjuk dahi) ada juga bekas kena setrika," kata Daisy, ibu Manohara saat ditemui wartawan di rumahnya.
“Masih banyak mano-mano lain disana”, kata Manohara saat diwawancarai TvOne

Penderitaan demi penderitaan terus diterima Manohara, kendati secara materi selalu dicukupi. Hidup Manohara bagai burung dalam sangkar emas.Kisah hidup Manohara tak berbeda dengan apa yang dialami para TKI di Malaysia. Status penghuni Kerajaan Klantan tidak membuatnya lebih spesial dari para TKI sekalipun. Perlakuan yang diterima model blasteran Prancis dari suaminya, Tengku Fakhry, ini memiliki beberapa kesamaan dengan para TKW Indonesia di Malaysia. Kekerasan (meliputi kekerasan mental, fisik, dan seksual) dan buruknya sikap dari Kedubes RI di Malaysia juga ia alami layaknya para TKI.
“Seperti burung dalam sangkar emas.” Ungkapan itulah yang cukup menggambarkan keadaan Manohara Kerajaan Klantan dan para TKI di Malaysia. Menjadi istri Pangeran Klantan, Malaysia dengan harta melimpah, tidak membuat Manohara hidup bahagia. Ia malah mendapatkan siksaan dari suaminya yang memiliki kelainan seksual. Sama seperti para TKI yang bergelimangan materi kala melawat ka Malaysia sekalipun hanya menjadi pembantu rumah tangga. Panasnya setrika pakaian juga ia rasakan seperti Nirmala Bonat kala mendapat perlakuan serupa dari majikannya, Yim Pek Ha.
Di tengah penderitaan yang mereka alami di Malaysia, Manohara justru dipersulit oleh kolega senegaranya, yaitu Kedubes Indonesia di Malaysia. Menurut model yang menyukai belajar bahasa dan seni ini, Kedubes Indonesia di Malaysia tampaknya cuek akan nasibnya. Tidak pernah mencari tahu bagaimana sebenarnya nasib Manohara ini. Kata Manohara lagi, bahwa kedubes Indonesia di Malaysia lebih memilih untuk mempercayai foto yang dikeluarkan pihak kerajaan Klantan daripada menyelidikinya sendiri. Hal tersebut tidak jauh berbeda kala Heny Indrayani, salah seorang TKW di Malaysia yang juga menjadi korban kekerasan majikannya, dipersulit kepulangannya oleh Kedubes Indonesia di Malaysia. Kedubes malah menahan kepergian Heny dari Negeri Jiran dengan alasan proses hukum masih menjalaninya.
Manohara dan para TKW di Malaysia merupakan “pahlawan devisa” bagi Indonesia. Namun, perlakuan yang didapatkan para pahlawan hanyalah kekerasan dari warga Negeri Jiran. Perbedaan status yang menjulang antara gelar putri YAM Cip Puang Temenggong dan profesi pembantu rumah tangga ternyata tidak memunculkan perbedaan signifikan. Apa yang muncul ke permukaan mengenai perlakuan yang mereka dapat hanyalah siksaan dari para Malayan.

12 komentar:

  1. tega banget yaa..mereka kan juga manusia kok tega ya menyakiti manusia lainnya, terutama perempuan...dimana hati nuraninya...ckckckck...

    BalasHapus
  2. hahahaha

    c caur dr tdai pagi sobat2 berhati lembut nih...
    kan para malayan freak tau,,,
    mencuri budaya kita,,menyiksa wanita indonesia,,dan nyerempet2perbatasan kita...
    kayanya angkat senjata guna perang bisa jadi solusi tuh

    BalasHapus
  3. huh malaysia cari mati ama kita!!

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. iya bener setuju!malingsia mengganggu kedaulatan kita..sebagai bangsa kita ga boleh diem tinggal diem!hahahahahaaha
    hrus dikasih amrozi sekalian,kenapa ga ngebom malay aja sih tuh si amrozi dkk. udah jelas2 mereka lah teroris sejati ckckck

    BalasHapus
  6. tiati ah. meskipun jiran kelakuan mereka tidak layak sebagai negara asia yang memakai adat timur .. terlalu serakah .. piss all

    BalasHapus
  7. Cahaya Ramadhani3 Juni 2009 pukul 02.39

    saya mah gerah ngeliat manohara di tipi terus,, menurut saya kurang bijak,, harusnya dia ngebuktiin dulu ke polisi dan pihak-pihak lain yang berwenang bahwa dia bener-bener disiksa,,, biar cepet beres gitu masalahnya. Kan katanya buktinya ada,, kok ini malah wara wiri ke macem macem infotainment,, kok kesannya jadi pengen tenar yah?

    BalasHapus
  8. saya sih menyayangkan sikap mamahnya si manohara. duluu aja dia banyak omong ke media kalo dia berjuang untuk ngebalikin anaknya yg korban KDRT. eh giliran udah balik, dia bukannya anter anaknya visum, malah eksis weh nemenin si mano ngomong2 di tipi. kesannya si bu desi sangat menikmati atensi media yg besar tentang kasus anaknya.

    BalasHapus
  9. iya..
    manohara over expose di media,,
    bukannya visum malah ke media sana sini.
    sehari nonton TV aja, ada beberapa acara yg bintang tamunya manohara buat ngomongin kasus dia..

    BalasHapus
  10. oh manohara, mengapa kau begitu cantik jelita?

    BalasHapus
  11. iya....
    saya nulis sewaktu awal2kepulangannya...
    tapi kok setelah lama,,,,emaknya demen bgd eksis ya.....huhuhuhuhu.

    BalasHapus
  12. waduh manohara lgi in bgt niy yee!!
    nyokabnya aji mumpung bgt kali,,lumayan..bayaran live d tv kn gde gt..yaa jdi mendingan live d tv drpada visum..tapi dy nekat btg ya!!hebat lho..denger2 klo org brani ngusik kerajaan nyawa tanggunganya..wow!!

    BalasHapus